Pesan Sastrawan Senior Hamsad Rangkuti pada Penulis Muda
Foto: Hamsad Rangkuti (dok. Instagram)
ShioMonyet - Sastrawan senior Hamsad Rangkuti meninggalkan duka yang mendalam bagi para pecinta sastra. Mantan Pemimpin Redaksi Majalah Sastra Horison itu kerap memberikan didikan pada penulis-penulis muda.
Semasa hidupnya, lanjut istri Hamsad Rangkuti, Nur Windasari, suaminya selalu memberikan ruang bagi penulis yang belum punya nama.
"Apa yang ingin kalian tulis, tulislah. Nggak usah minder. Biarkan waktu yang menilainya. Jangan takut," jelas Nur ketika berbincang dengan awak media di rumah duka, kawasan Tanah Baru, Depok, Minggu (26/8/2018).
Menurutnya sang suami, selalu mendukung penulis yang ingin belajar. Begitupun ucapan pada seniman-seniman muda yang baru belajar.
"Pada pelukis muda juga begitu, kamu nggak usah melihat Affandi. Berkarya saja. Tugas kamu tuh berkarya, nggak usah mikirin yang akan begini, begitu yah," jelas Nur.
Sosok sang suami pun dianggap Nur sebagai sastrawan yang tak pantang menyerah.
"Bapak orangnya baik banget, nggak boleh mukul anak. Nggak boleh ngelarang anak dapat jodoh yang mana. Nggak boleh pelit. Ada banyak suka dukanya dengan Bang Hamsad, sampai piring pecah gara-gara cerpen yang terkenal itu soal mantannya," kenang Nur sembari tertawa.
(tia/dal)
Foto: Hamsad Rangkuti (dok. Instagram)
ShioMonyet - Sastrawan senior Hamsad Rangkuti meninggalkan duka yang mendalam bagi para pecinta sastra. Mantan Pemimpin Redaksi Majalah Sastra Horison itu kerap memberikan didikan pada penulis-penulis muda.
Semasa hidupnya, lanjut istri Hamsad Rangkuti, Nur Windasari, suaminya selalu memberikan ruang bagi penulis yang belum punya nama.
"Apa yang ingin kalian tulis, tulislah. Nggak usah minder. Biarkan waktu yang menilainya. Jangan takut," jelas Nur ketika berbincang dengan awak media di rumah duka, kawasan Tanah Baru, Depok, Minggu (26/8/2018).
Menurutnya sang suami, selalu mendukung penulis yang ingin belajar. Begitupun ucapan pada seniman-seniman muda yang baru belajar.
"Pada pelukis muda juga begitu, kamu nggak usah melihat Affandi. Berkarya saja. Tugas kamu tuh berkarya, nggak usah mikirin yang akan begini, begitu yah," jelas Nur.
Sosok sang suami pun dianggap Nur sebagai sastrawan yang tak pantang menyerah.
"Bapak orangnya baik banget, nggak boleh mukul anak. Nggak boleh ngelarang anak dapat jodoh yang mana. Nggak boleh pelit. Ada banyak suka dukanya dengan Bang Hamsad, sampai piring pecah gara-gara cerpen yang terkenal itu soal mantannya," kenang Nur sembari tertawa.
(tia/dal)
Semasa hidupnya, lanjut istri Hamsad Rangkuti, Nur Windasari, suaminya selalu memberikan ruang bagi penulis yang belum punya nama.
"Apa yang ingin kalian tulis, tulislah. Nggak usah minder. Biarkan waktu yang menilainya. Jangan takut," jelas Nur ketika berbincang dengan awak media di rumah duka, kawasan Tanah Baru, Depok, Minggu (26/8/2018).
"Pada pelukis muda juga begitu, kamu nggak usah melihat Affandi. Berkarya saja. Tugas kamu tuh berkarya, nggak usah mikirin yang akan begini, begitu yah," jelas Nur.
Sosok sang suami pun dianggap Nur sebagai sastrawan yang tak pantang menyerah.
"Bapak orangnya baik banget, nggak boleh mukul anak. Nggak boleh ngelarang anak dapat jodoh yang mana. Nggak boleh pelit. Ada banyak suka dukanya dengan Bang Hamsad, sampai piring pecah gara-gara cerpen yang terkenal itu soal mantannya," kenang Nur sembari tertawa.
(tia/dal)
Tidak ada komentar