Breaking News

Kisah Pengurus Masjid di Jaksel Antar Daging ke Gereja saat Idul Adha Kisah Pengurus Masjid di Jaksel Antar Daging ke Gereja saat Idul Adha

Kisah Pengurus Masjid di Jaksel Antar Daging ke Gereja saat Idul Adha

Kisah Pengurus Masjid di Jaksel Antar Daging ke Gereja saat Idul Adha





Pengurus Masjid antar daging ke Gereja saat Idul Adha
Pengurus Masjid antar daging ke Gereja saat Idul Adha

Perayaan Idul Adha 1439 Hijriah memunculkan kisah menarik di Masjid Jami Imam Bonjol, Pangkalan Pati, Jakarta Selatan. Selain membagikan daging kurban ke masyarakat yang berhak menerimanya, pengurus masjid juga mengantarkan daging ke Gereja Santo Matias yang lokasinya tidak jauh dari Masjid Jami Imam Bonjol.


SHIOMONYET, Pengurus Masjid Jami Imam Bonjol Umri menuturkan pemberian daging tersebut untuk menguatkan hubungan antara keduanya. Umri mengatakan daging yang diberikan tidak dari hewan kurban, tetapi memang sudah disiapkan oleh pengurus masjid.
“Ini hanya rasa berbagi kebahgian di hari (Idul Adha) untuk mengeratkan ukhuwah wataniah yaitu persaudaraan sebangsa setanah air karena kita kan dikunjungi beberapa kali oleh gereja di hari fitri,” kata Umri saat dihubungi kumparan, Rabu, (22/8).
“Tapi itu tidak ada kaitannya dengan hewan kurban itu, jadi itu hadiah, bukan diambilkan dari hewan kurban jadi bukan diambilkan dari pengkorban. Secara muamalah ya, karena kita berdekatan juga di sini jadi mereka juga tidak ada lain hanya berbagi. Itu sebagai hadiah bukan hak pengkorban,” tambahnya.
Selain itu, Umri mengatakan langkah yang pertama kali dilakukan ini adalah untuk menjaga toleransi antar umat beragama. Hal itu menurutnya sesuai dengan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
“Kita sama-samamenjaga toleransi. Kami juga diundang makan sama pengurus (gereja) ya kita hadir juga,” ujar Umri.

Pengurus Masjid antar daging ke Gereja saat Idul Adha
Pengurus Masjid antar daging ke Gereja saat Idul Adha (Foto: Dok. Istimewa)

Sementara itu Pastor Kepala Gereja Katolik Santo Matias RD Paulus Haruna mengungkapkan sebelum mengantarkan daging, pengurus masjid terlebih dahulu menghubungi pihak gereja. Paulus mengatakan baru kali ini pengurus masjid mengantarkan daging.
“Belakangan baru mereka sampaikan yang hadir itu pembina dari yayasan kemudian pengurus dari masjid mereka membawa daging kurban untuk kita,” kata Paulus saat dihubungi terpisah.
Paulus menjelaskan selama ini hubungan Masjid Jami Imam Bonjol dan Gereja Santo Matias terjaga dengan baik. Pengurus gereja kata Paulus sudah 3 tahun belakangan ini selalu berkunjung saat hari raya Idul Fitri dan diterima oleh pengurus masjid.
“Memang kita setiap Idul Fitri juga berkunjung ke mereka. Jadi mereka setiap habis Salat Id menerima kita di pelataran masjid itu hampir 3 kali atau 4 kali saya lupa. Setiap lebaran selalu gitu. Nah kali ini mereka ke kita pada saat Idul Adha,” ujar Paulus.
“Kemudian kita tukeran juga mereka kasih kambing ya kita kasih oleh-oleh apa namanya satu kotak buah-buahan karena mereka kan masih mengawasi pemotongan daging. Jadi kita kasih juga buah,” tambahnya.

Pengurus Masjid antar daging ke Gereja saat Idul Adha
Pengurus Masjid antar daging ke Gereja saat Idul Adha (Foto: Dok. Istimewa)

Ia menjelaskan setiap ada kegiatan di gereja, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan pengurus masjid. Khususnya mengenai tempat parkir saat natal dan paskah yang biasa menggunakan lahan di Masjid Jami Imam Bonjol. Selain itu menurutnya, setiap ada kegiatan, baik pihak gereja maupun masjid saling membantu mengamankan.


Lebih lanjut, ia mengungkapkan sebelum ini juga ada kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama seperti kegiatan hari Jumat untuk pencatatan adanya gangguan jentik-jentik nyamuk demam berdarah (Jumantik), pembersihan selokan, dan kegiatan lainnya mulai dari bazar sampai pentas seni.
“Bazar dan bakti sosial yang melibatkan jemaat masjid dan Gereja dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI, Idul Fitri, Natal dan tahun baru. Pelayanan kesehatan, kegiatan donor darah dan 3 kali tahapan vaksinasi difteri. Pentas bersama musik angklung,” terang Paulus.
Paulus mengharapkan agar hubungan antara masjid dan gereja selalu dijaga apalagi yang lokasinya berdekatan. Sebab Paulus menerangkan hal itu juga perintah dari Tuhan.
"Kami selalu sadar akan ajaran utama yang diajarkan Tuhan, yakni saling menyayangi, bukan saling menyakiti," tutupnya.

Tidak ada komentar