Breaking News

Tingkah Anak Ini Ketika Berjoget Bikin Geleng-geleng Kepala Deh

Tingkah Anak Ini Ketika Berjoget Bikin Geleng-geleng Kepala Deh/ Foto: thinkstockTingkah Anak Ini Ketika Berjoget Bikin Geleng-geleng Kepala Deh/ Foto: thinkstock
ShioMonyet.com - Karena paparan info dan media sosial yang makin mudah diakses, kadang anakbertingkah melebihi usianya. Misalnya nih, Bun, ketika seorang anak udah luwes banget berjoget padahal usianya masih balita.

Seperti baru-baru ini ada video anak dari akun Instagram @babygaul. Tingkah anak tersebut benar-benar bikin kita geleng-geleng kepala deh. Jadi dalam video yang berdurasi 30 detik itu seorang anak perempuan berdiri di depan TV yang memutar video musik dengan suara kencang. Bukan cuma mendengarkan musik, anak itu menari dengan luwesnya.

Gerakan pinggulnya sudah seperti penari profesional dan penyanyi dangdut. Di akhir video, sang ibu speechless dan mengernyitkan dahi. Ia kebingungan dan nggak tahu harus menanggapi putrinya seperti apa. Video ini menarik perhatian netizen dengan jumlah views sebanyak 115 ribu dan 524 komentar.





"Dari mana anak itu belajar joget seperti itu? Sungguh tak bisa dipercaya, zaman sekarang, anak kita tak punya kompas moral karena orang tuanya terlalu sibuk mencari uang dan tak punya waktu untuk mendidik anak," kata salah seorang netizen.

Kalau melihat video tersebut rasanya campur aduk. Dari sudut pandang pribadi, seharusnya tingkah si kecil bisa disalurkan ke hal yang lebih positif misalnya olahraga hoolahoop atau latihan olahraga yang membutuhkan gerakan seperti pound fit dan olahraga ramah anak lainnya.

Terkait anak yang bertingkah lebih dewasa dari usianya, psikolog anak dan remaja Novita Tandry MPsych bilang perilaku anak yang dewasa sebelum waktunya dipengaruhi media sosial dan lingkungannya. Tontonan anak zaman sekarang kan televisi, YouTube. Novita mengingatkan lingkungan juga turut memengaruhi pembentukan karakter sang anak.

"Misal keluarganya nonton sinetron terus atau membiarkan anak terpapar hal seperti itu maka anak-anak akan membentuk karakter dari situ. Lagipula anak-anak usia dini memiliki absorbent mind, menyerap apa saja tanpa bisa memfilter, ditambah pikiran mereka yang masih abstrak," tutur Novita.

Tidak ada komentar