Breaking News

Tuai Kontroversi, 'First Man' Tak Tampilkan Adegan Neil Armstrong Tancapkan Bendera Di Bulan

Tuai Kontroversi, 'First Man' Tak Tampilkan Adegan Neil Armstrong Tancapkan Bendera di Bulan
imdb
FILM

Anak-Anak Neil Armstrong Juga Menyebut Bahwa 'First Man' Menggambarkan Sikap 'Anti-Amerika'.

Universal Studios sendiri telah merilis beberapa promo untuk meanaikkan antusiasme penggemar pada film biopik ini. Tak terkecuali membagikan sejumlah trailer.
Namun sayangnya, usai merilis trailer terbaru pada akhir bulan lalu, proyek anyar Universal Studios ini justru tak mendapat sambutan hangat. Pasalnya, keluarga Neil Armstrong menuding bahwa "First Man" bukanlah film patriotik lantaran tidak menampilkan momen krusial saat sang angkasawan menancapkan bendera di bulan.
Dilansir Bussiness Insider pada Sabtu (1/9), melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh kedua anak Neil, yakni Rick dan Mark Armstrong mengklaim bahwa film yang dibintangi oleh Ryan Gosling itu dibuat untuk menggambarkan perjalanan sang astronaut ke bulan saja. "Cerita ini soal manusia dan bersifat universal," kata Armstrong bersaudara itu dalam pernyataan mereka.
"Tentu saja, ini merupakan perayaan dari keberhasilan Amerika. Ini juga merayakan keberhasilan umat manusia, seperti tertulis dalam plakat yang ditinggalkan Neil dan Buzz Aldrin di bulan," lanjut pernyataan tersebut.
Lebih lanjut, mereka juga menyatakan bahwa "First Man" menggambarkan sikap "anti-Amerika". "Justru sebaliknya. Tapi jangan telan mentah-mentah perkataan kami. Kami mendorong semua orang untuk melihat film luar biasa ini dan membuktikannya sendiri," pungkas pernyataan itu.
Tak tinggal diam, rupanya Ryan dan sutradara Damien Chazelle pun memberikan penjelasan bahwa bahwa film ini tidak mencerminkan Amerika karena tidak menampilkan adegan menanam tiang bendera yang dianggap ikonis. "Di 'First Man', aku menunjukkan bendera Amerika tegak di permukaan bulan, tapi peristiwa bendera yang ditanamkan di permukaan bulan adalah satu dari sebagian momen dari Apollo 11 yang tidak didetailkan," kata Demien Chazelle.
Demien juga menegaskan bahwa "First Man" tidak ada sangkut pautnya dengan unsur politik. Tim produksi hanya ingin menggambarkan beratnya pengalaman yang dilakoni oleh Neil Armstrong sebagai orang pertama yang menjejakkan kakinya di bulan.
"Apakah ini merupakan pernyataan politik, maka jawabannya adalah 'tidak'," lanjut Demien. "Tujuanku membuat film ini adalah untuk berbagi dengan para penonton, bagian-bagian dari misi ke bulan yang tak banyak diketahui, terutama pergelutan pribadi Neil Armstrong, hal-hal yang ia pikirkan dan rasakan dalam beberapa jam itu."
Terlepas dari hal tersebut, "First Man" sendiri akan ditayangkan di Festival Film Venice pekan ini dan akan dirilis di bioskop-bioskop AS pada 12 Oktober mendatang. Film ini diadaptasi dari buku biografi "First Man: A Life of Neil A. Armstrong" yang ditulis oleh James Hansen.
"First Man" akan mengambil setting pada tahun 1961-1969. Biopik ini akan menampilkan pengorbanan Neil secara pribadi maupun sebagai warga negara Amerika Serikat dalam misi yang disebut sebagai salah satu yang paling berhasil sepanjang sejarah.
Naskah film ini ditulis oleh Josh Singer. Sementara sineas muda Damien Chazelle dipercaya untuk mengarahkan film ini. "First Man" sendiri bakal menjadi film kedua yang melibatkan Damien dan Ryan setelah "La La Land" yang mampu membawa pulang piala Oscar.

Tidak ada komentar