Breaking News

Ratna Sarumpaet Babak Belur Dianiaya, Alumni 212 Waspada

image_title
Shiomonyet.com – Aktivis Ratna Sarumpaet diduga mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal di Bandung, Jawa Barat. Pihak Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengecam keras penganiayaan terhadap Ratna. Aparat diminta untuk aktif dengan berani bongkar pelaku.
"Biadab, kurang ajar, gaya-gaya ini. Aparat wajib usut tuntas dengan cepat. Jangan sampai jadi bom waktu nantinya. Kami sangat prihatin dan mengutuk keras," kata Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif kepada Shiomonyet.com, Selasa , 02 Oktober 2018.
Slamet meminta kepada anggota dan alumni 212 untuk hati-hati dan waspada. Menurutnya, alumni 212 harus bisa memberikan pengawalan terhadap aktivis gerakan 2019 ganti presiden.
"Kepada laskar dan alumni 212 waspadalah dan kawal aktivis ganti presiden. Kawal dan lindungi juru kampanye nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," tutur Slamet.
Hal senada disampaikan Juru Bicara PA 212, Novel Chaidar Hasan Bamukmin. Novel melontarkan sindiran agar alumni 212, terutama ulama, aktivis, agar waspada terhadap permainan kotor. Ia meminta agar umat Islam di bawah PA 212 bisa mengawal dan melindungi ulama, tokoh, serta aktivis.
"Waspada terhadap permainan kotor yang diduga dilakukan rezim menghalalkan segara cara untuk membungkam lawannya," ujar Novel.
LIHAT JUGA
Aktivis Ratna Sarumpaet.Foto lebam wajah Ratna Sarumpaet. Sumber: istimewa
Sebelumnya, foto wajah Ratna Sarumpaet dengan kondisi bengap dan lebam beredar di media sosial. Akun Aminudin Atbar mengunggah foto tersebut dengan kalimat, meminta penegak hukum untuk mengusut dugaan kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang pengecut.
Aminudin yang juga Ketua Presidium 212 itu menyesalkan kejadian penganiayaan terhadap Ratna yang selama ini kritis.
Saat dikonfirmasi Shiomonyet.com melalui telepon, Amin membenarkan penganiayaan terhadap Ratna. Ia geram karena Ratna dipukuli dengan dugaan kejadian di Bandung.
Amin mengaku tak tahu siapa yang melakukan aksi keji tersebut, tetapi dia mengutip cerita dari sopir Ratna bahwa ada sejumlah orang yang menyerang saat aktivis perempuan itu berada di dalam mobil.

Tidak ada komentar