Breaking News

3000 Perhiasan Emas Berusia 2800 Tahun Ditemukan, Ungkap Peradaban Suku Saka

3000 Perhiasan Emas Berusia 2800 Tahun Ditemukan, Ungkap Peradaban Suku Saka
dailymail
SERBASERBI

Harta Karun Yang Berhasil Digali Tersebut Diduga Dimiliki Oleh Elite Atau Anggota Kerajaan Saka Yang Merupakan Suku Dengan Peradaban Yang Canggih.

Salah satu suku yang baru-baru ini menarik perhatian para ilmuwan adalah suku Saka. Suku tersebut hidup di Asia Tengah pada abad ke-8 sebelum Masehi.
Ketertarikan akan suku Saka semakin diperbesar dengan ditemukannya sebuah kuburan kuno yang diyakini milik salah satu anggota keluarga Kerajaan Saka. Menariknya, setelah kuburan tersebut digali, para arkeolog menemukan setumpuk emas yang diyakini sudah berusia hingga 2800 tahun.
Setumpuk perhiasan emas yang jumlahnya mencapai 3000 tersebut ditemukan di sebuah gundukan pemakaman. Lokasi penemuan tepatnya ada di pegunungan Tarbagatai yang terpencil di Kazakhstan.
Harta karun yang begitu banyak jumlahnya tersebut disebut-sebut sebagai sesuatu yang "tak ternilai" harganya. Para ilmuwan menduga bahwa ribuan perhiasan tersebut merupakan milik anggota kerajaan atau konglomerat dari orang-orang Saka.
3000 Perhiasan Emas Berusia 2800 Tahun Ditemukan di 'Kuburan' Milik Suku Saka
Source: Dailymail
Temuan perhiasan tersebut berupa anting-anting yang berbentuk lonceng, piring emas, patung keling, plakat, rantai, dan juga kalung dengan batu mulia. Selain itu, ditemukan juga manik-manik emas yang dibuat dengan menggunakan teknik penyolderan mikro yang canggih.
Dengan penemuan ini, semakin menunjukkan bahwa orang-orang Saka sudah memiliki tingkat keahlian yang luar biasa. Untuk itu, arkeolog berharap bisa menemukan sisa-sisa harta lain yang diyakini miliki sepasang anggota kerajaan atau konglomerat yang dikubur di sana.
Sementara itu, masih ada 200 gundukan "kuburan" lagi yang ada di dataran tinggi Eleke Sazy. Sayangnya, banyak dari situs berharga tersebut telah dijarah pada zaman kuno. Dataran tinggi dengan hamparan padang rumput di sana memang dipandang sebagai "surga" bagi para Raja Saka.
Orang-orang Saka diyakini memiliki peradaban nomaden canggih yang membentang dari Asia Tengah hingga ke Siberia. Lokasi penemuan gundukan tanah yang berisi setumpuk perhiasan tersebut dipercaya memiliki prospek yang besar untuk mengungkap peradaban-peradaban kuno. "Ada banyak gundukan pemakaman di sini dan prospeknya sangat besar," ujar arkeolog Yerben Oralbai dilansir Dailymail pada Rabu (1/8).

Tidak ada komentar