Breaking News

Hasto di Hadapan Relawan Jokowi: Mau Jadi Wapres Saja Bayar Rp 1 T Hasto di Hadapan Relawan Jokowi: Mau Jadi Wapres Saja Bayar Rp 1 T

Hasto di Hadapan Relawan Jokowi: Mau Jadi Wapres Saja Bayar Rp 1 T

Hasto di Hadapan Relawan Jokowi: Mau Jadi Wapres Saja Bayar Rp 1 T




Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di rumah pemenangan Cemara, Jakarta Pusat.

Shiomonyet, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri peresmian Kantor Laskar Rakyat Jokowi (LRJ). Hasto menyinggung mengenai nasi tumpeng sederhana yang disiapkan oleh para relawan.


Hasto sebenarnya tidak mempermasalahkan tumpeng sederhana tersebut. Hasto menilai, kehadiran nasi tumpeng sederhana ini jauh lebih baik daripada dana Rp 1 triliun yang digunakan untuk menjadi seorang cawapres.
“Kalau kita lihat tumpengnya saja sederhana sekali, ini menunjukkan Saudara sekalian, kata Bung Karno bahwa kekuatan kita bukanlah dari harta benda, kekuatan sekian triliun, itu bukan kita. Mau jadi wakil presiden saja bayar Rp 1 triliun,” kata Hasto di Jalan Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu, (25/8).
“Bagi Jokowi dan Kiai Ma’ruf, bagi kepemimpinan yang berpihak untuk rakyat maka tumpeng yang sederhana ini jauh lebih penting dari dana Rp 1 triliun,” tambahnya.


Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini memang tidak menyebutkan siapa sosok yang harus membayar Rp 1 triliun untuk bisa menjadi wapres. Di sisi lain, bagi Hasto, kehadiran nasi tumpeng yang sangat sederhana ini jauh lebih. Terlebih dibalut dengan semangat memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
"Mari kita lihat dari seluruh aspek. Kalau mau jadi wapres saja perlu dana Rp 1 triliun, bagaimana pertanggungjawaban secara moral dan etika kepemimpinan politik. Maka buat kita, lebih baik tumpengnya sederhana tapi punya semangat api juang daripada dana bertriliun-triliun tetapi memeras rakyat," jelas dia.
Lebih lanjut Hasto berpesan kepada para relawan Jokowi untuk menyatukan kekuatan demi kemenangan di Pilpres 2019. Menurutnya partai politik dan relawan harus bersatu agar bisa melanjutkan kepemimpinan Jokowi.
“Kita sudah memulai dengan langkah yang baik, langkah yang bersih untuk memilih pemimpin yang kita lakukan dengan doa, bukan dengan mahar politik, itu adalah langkah yang baik. Dan mari kita perkuat kebersamaan di antara kita bersama, kita saling mengisi, saling hadir di ruang-ruang rakyat,” tutur Hasto.

Tidak ada komentar