Breaking News

Ngabalin: Jangan Kemas Pengajian dengan #2019GantiPresiden!

Ngabalin: Jangan Kemas Pengajian dengan #2019GantiPresiden!Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin (Foto: pool)
BungaShio - Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin menganggap gerakan #2019GantiPresiden merupakan makar. Ngabalin menyebut acara tersebut kerap memakai modus pengajian.
"Jangan mereka kemas dengan tablig akbar dan pengajian tapi isinya adalah ganti presiden. Ini gerombolan pengacau keamanan negara: GPKN," ujar Ngabalin Senin (27/8/2018).
"Tidak boleh itu terjadi di seluruh Indonesia. Bilang, Ali Mochtar yang bilang, jangan begitu," tegas dia.
Ngabalin turut meminta Polri memberi penghargaan ke jajaran yang membubarkan acara gerakan tersebut. Menurut Ngabalin, adalah tugas polisi memastikan keamanan negara. Aparat harus turut memastikan hak-hak warga negara untuk tak diganggu juga terpenuhi.
Atas dasar tersebut, juga UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, Ngabalin memandang polisi yang membubarkan acara #2019GantiPresiden layak diganjar penghargaan.
"Kapolri harus memberikan penghargaan kepada semua kepala kepolisian di provinsi mana pun, atau kabupaten/kota bagi Kapolda, untuk memberikan penghargaan kepada semua kepala kepolisian kepada masing tingkatan," jelas Ngabalin.
"Pasal 6, Pasal 15 tentang sanksi, Pasal 6 tentang persyaratannya, keamanan seluruh rakyat Indonesia, keamanan tidak terganggu hak-hak orang lain untuk tidak mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Ya kan?" urai Ngabalin.
Politikus yang khas dengan serban putih tersebut sangat mengapresiasi langkah pembubaran #2019GantiPresiden oleh polisi di sejumlah daerah. Ngabalin meminta polisi tak ragu membubarkan gerakan tersebut.
"Karena itu saya mendorong polisi harus berani mengambil tindakan yang tegas untuk kepentingan bangsa dan negara, keselamatan negara. Jangan ragu-ragu polisi, baik di Riau, Batam, Surabaya dan seluruh Indonesia," ucap Ngabalin.
"Bilang, juru bicara presiden, juru bicara negara," pungkasnya.

Tidak ada komentar