Breaking News

PEMBUNUHAN SOPIR GO-CAR DIVONIS MATI, Keluarga Korban Puas & bersyukur.



SHIO MONYET , Palembang - Pembunuh sopir Go-Car asal Palembang, Sumatera Selatan, Tyas dan Bayu divonis seumur hidup oleh majelis hakim. Keluarga sopir Go-Car yang hadir sangat puas dengan vonis tersebut.

"Kalau dibilang puas pasti tidak puaslah karena suami saya sudah tidak ada lagi. Tapi kami keluarga sangat puas karena vonis lebih berat dari tuntutan Jaksa ya," terang Rohana, istri korban sopir Go-Car Try Widyantoro di Pengadilan Negeri (PN) Palembang, Rabu (17/40/2018)




Rohana yang selalu hadir sidang kasus pembunuhan suaminya itu sependapat dengan alasan hakim. Terutama Tyas yang menyerahkan diri dengan alasan untuk mengakui kesalahannya. Tyas dan Bayu divonis karena terbukti melanggar pasal 365 ayat (4) KUHP tentang perampokan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

"Seperti yang dikatakan majelis hakim ya tadi, mereka itu menyerahkan diri karena dua temannya ditembak mati. Coba saja kalau tidak, tidak mungkin Tyas nyerah," kata Rohana.

"Anak saya sampai sekarang trauma dan selalu dia menanyakan ayahnya. Apalagi anak yang paling kecil dan baru berusia 2 tahun yang terus nangis. Bahkan kalau ada mobil putih lewat selalu dia panggil ayah, 'bu ayah hilang ya'," imbuh Rohana.

Sebagai istri korban, Rohana mengaku sempat pesimis dengan tuntutan JPU yang saat itu menuntut Tyas 18 tahun dan Bayu 20 tahun. Namun sekarang dia merasa puas karena vonis hakim lebih berat.

"Saya tidak tahu hukum, kalau mereka mau banding itu urusan mereka. Saya hanya berharap malah hukuman mati. Tidak layak orang seperti mereka ini hidup karena meresahkan masyarakat," tutup Rohana.

Selain Rohana, terlihat beberapa sopir Go-Car hadir di sidang vonis. Termasuk keluarga korban Try yang terlihat terus mendampingi jalannya persidangan sejak awal.

Untuk diketahui, kedua terdakwa terlibat kasus perampokan disertai pembunuhan sopir Go-Car pada Februari lalu. Hampir 2 bulan perburuan, polisi akhirnya berhasil mengungkap para pelaku yang ternyata masih remaja.

Selama perburuan, polisi pun menembak mati Poniman dan Hengki karena coba melawan. Bayu ditembak kedua kakinya, sedangkan Tyas menyerahkan setelah diantar oleh orang tuanya.

Tidak ada komentar